Masyarakat Sumatra Selatan membawa keanekaragaman grup budaya dan etnis, yang secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni etnis pribumi dan pendatang.

Etnis pribumi berada dalam suatu term kolektif “Melayu Palembang” yang dapat dibagi lagi menjadi dua subkelompok, yakni orang Iliran dan orang Uluan. Semua etnis hidup beriringan secara damai di Sumatra Selatan, lebih-lebih tidak pernah berlangsung konflik antaretnis maupun umat beragama.

Sama halnya bersama sebagian provinsi lainnya, Sumatra Selatan terhitung punyai sebagian tempat tinggal adat. Apakah anda udah sadar daftar tempat tinggal tradisi Sumatra Selatan? Tenang, tak wajib bingung mencari informasinya dikarenakan daftar tempat tinggal tradisi Sumatra Selatan akan dibahas di artikel berikut ini. Jadi, selalu review artikel ini hingga selesai.

Daftar Rumah Adat Masyarakat Sumatra Selatan

Masyarakat yang berada di Sumatra Selatan terhitung punyai tempat tinggal adat bersama banyak variasi nilai peristiwa dan filosofi. Rumah-rumah adat itu masing-masing punyai keunikan tersendiri.

Bentuk dan faedah tempat tinggal adat itu secara lazim relatif berbeda bersama tempat tinggal adat yang berada di daerah lain. Hal berikut sebab suasana geografis Sumatra Selatan mayoritas bersifat sungai, rawa, dan perairan.

1. Rumah Ulu

Rumah ulu merupakan purwarupa rumah tradisional Sumatra Selatan yang berasal berasal dari dataran tinggi Besemah di sebelah barat dan menyebar hingga ke arah timur dataran rendah permukiman sepanjang Sungai Ogan. Rumah ini berupa panggung bersama dengan atap curam dan dinding kotak. Rumah selanjutnya umumnya digunakan oleh masyarakat yang tinggal di lebih kurang hulu Sungai Musi.

Secara etimologis, ulu berasal berasal dari kata “uluan” yang punyai pengertian perdesaan. Uluan juga dipakai sebagai penyebutan bagi masyarakat yang tinggal di permukiman anggota hulu Sungai Musi. Secara umum, rumah ini punyai wujud basic denah aspek empat yang terdiri atas garang di anggota paling depan.

Bagian tengahnya terdiri atas sengkar atas dan sengkar bawah. Selain itu, rumah ini juga punyai suatu plafond, tetapi hanya di sebagian ruangan yang disebut bersama dengan pagu hantu. Pagu hantu bermanfaat sebagai daerah penyimpanan bahan makanan dan barang-barang pemiliknya.

2. Rumah Kilapan

Rumah kilapan merupakan purwarupa tempat tinggal tradisional Sumatra Selatan yang tidak punyai ukiran di dindingnya, tetapi lumayan dilicinkan atau dihaluskan bersama dengan memanfaatkan ketam dan sugu. Rumah tersebut juga sebagai tempat tinggal panggung bersama dengan tinggi kira-kira 1,5 meter.

Namun, tiang-tiang yang digunakan sebagai penyangga tempat tinggal tidak ditanam ke didalam tanah seperti halnya tempat tinggal limas.

Tiang-tiang itu hanya didirikan di atas tanah dan diperkuat bersama dengan baru-baru. Tiang seperti ini disebut bersama dengan tiang duduk. slot bet kecil

Susunan ruang dari tempat tinggal kilapan serupa seperti tempat tinggal tatahan. Ruangannya terdiri atas ruang depan, ruang sengkar atas, dan ruang bawah.

3. Rumah Rakit

Rumah rakit merupakan purwarupa rumah tradisional tertua di Sumatra Selatan. Eksistensinya diperkirakan telah tersedia sejak zaman Kedatuan Sriwijaya.

Rumah tersebut dibangun di atas rakit dan mengapung di selama aliran Sungai Ogan, Sungai Musi, dan Sungai Komering. Rumah ini wajib diikat ke sebuah serdang (penambat) sehingga tidak hanyut terbawa arus.